Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Cara Kerja dan Contoh SKS Kuliah

Pendidik.id – Sistem pemberian nilai dan cara kerja pendidikan di bangku kuliah memang berbeda dengan pendidikan formal sebelumnya. Perguruan tinggi di Indonesia menggunakan sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Untuk lebih mengenalnya, Anda harus mengetahui contoh SKS kuliah.

Mengenal Pengertian dan Contoh SKS Kuliah

Apa itu SKS ? singkatan nya sendiri merupakan Satuan Kredit Semester yang sering orang sebut dengan nama SKS ini merupakan sistem dalam menjalankan perkuliahan. Secara eksplisit, Anda bisa memahami SKS sebagai bobot kegiatan setiap mata kuliah yang ingin mahasiswa ambil.

Seorang mahasiswa tidak bisa mengabaikanku sistem ini dan harus terus memantau jumlah SKS tiap semester. Ketika mendaftarkan atau membuat kartu rencana studi mahasiswa wajib miliah nilai Indeks prestasi sebelumnya dan kemudian baru dapat mengambil mata kuliah sesuai bobot.

Baca juga : Mengenal Apa itu UKM Kuliah dan Manfaat Kehadirannya

Contoh SKS Kuliah Setiap Matakuliah

Contoh SKS kuliah juga menjadi beban kegiatan mata pelajaran mahasiswa. Setiap mata kuliah punya beban atau bobotnya masing masing. Kebanyakan mata kuliah terdiri dari 2 sampai dengan 3 SKS. Mahasiswa bisa orang katakan lulus bila menuntaskan semua sks ini dengan tepat.

Mengenal Pengertian SKS Cara Kerja dan Contoh SKS Kuliah

 

Tujuan Kehadiran Sistem SKS

Sistem SKS pihak akademis buat bukan tanpa tujuan. Kehadirannya sangat penting dalam memberikan kesempatan kepada pelajar memiliki kepintaran yang lebih dalam menyelesaikan studinya. Berikut adalah beberapa tujuan kenapa sistem SKS ada :

1. Menyesuaikan Pelajaran Mahasiswa

Sistem SKS hadir untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar bisa memilih mata kuliah atau pelajaran sesuai kemampuan dan minatnya. Hal ini sangat penting sehingga pelajar bisa fokus pada satu bidang kemudian menjadi ahli.

Selain itu kehadiran sistem SKS dalam perkuliahan dapat memberikan fleksibilitas dan kemudahan ketika mengatur kurikulum pelajaran. Pihak Universitas dan para pelajar dapat mendapatkan jam atau jadwal secara fleksibel. Ini akan memudahkan proses pemberian materi pada waktu paling ideal.

Baca juga : Ingin Kuliah di Turki Perhatikan Beberapa Hal Penting Ini

2. Memudahkan Pemantauan Peserta Didik

Hadirnya sistem SKS juga dapat membuat pihak Universitas memiliki kemudahan dalam mengevaluasi serta memantau kemajuan dari mahasiswanya setiap semester. Tentunya kondisi ini menguntungkan baik dari sisi pemberi pendidikan dan penerimanya.

Tidak hanya itu sistem SKS juga memberikan peluang terciptanya sebuah cara kerja dalam proses belajar mengajar yang lebih seimbang. Maksudnya pemberian materi berupa input dan output kepada mahasiswa dapat berjalan lebih sama.

Mengenal Karakteristik dari Sistem SKS

 

Mengenal Karakteristik dari Sistem SKS

Setelah mengetahui pengertian dan tujuan kenapa sistem SKS ini ada di tengah tengah anak kuliahan, kurang rasanya bila tidak mengetahui karakteristiknya. Untuk mengenal lebih jauh berikut karakteristik sistem SKS perlu Anda ketahui :

1. Punya Takaran atau Bobot Pendidikan Jelas

Sistem SKS membuat setiap mata kuliah memiliki bobot atau takaran dengan kredit yang lebih jelas. Besarnya nilai kredit pada mata pelajar dapat berbeda beda tidak harus sama. Ini dapat memberikan keterangan kepada mahasiswa mengenai tingkat kesulitan dari sebuah mata kuliah.

Biasanya pemberian besaran nilai sebuah boto pada mata kuliah bergantung pada tingkat kesulitan dari pelajaran tersebut. Hal ini akan terlihat dari tugas tugas mahasiswa ketika mengerjakan mata kuliah dengan bobot tertentu mulai dari teori sampai dengan praktek.

Baca juga : Sebelum Ambil Kuliah Managemen Perhatikan Hal Penting Ini Dahulu

2. Punya Fleksibilitas Pemilihan Kegiatan

Karakteristik lainya dari sistem SKS adalah menawarkan pilihan kegiatan kepada mahasiswa yaitu wajib dan juga opsi. Untuk mata kuliah wajib tentu harus mahasiswa tempuh sesuai prosedur sampai mendapatkan gelarnya. Biasanya kegiatan ini harus memenuhi beberapa syarat tiap semester.

Semenatara mata kuliah pilihan atau opsi lebih ke jenis kegiatan atau ilmu tambahan sehingga jangka waktu menyelesaikan dan bebannya tidak berat. Contohnya mahasiswa Teknik informatika mengambil mata kuliah pilihan kewirausahaan yang bukan dari disiplin ilmunya.

 

3. Program Pendidikan yang Lebih Luwes

Pemberian materi menggunakan sistem SKS berjalan lebih luwes sehingga peserta didik dapat menentukan sendiri berdasarkan minat, kemampuan, dan juga bakatnya. Setiap semesternya terdapat struktur program tertentu yang pihak kampus bentuk dan mahasiswa harus tempuh.

Misalnya pada semester awal SKS biasanya berjumlah 24. Akan tetapi kerna faktor IPK atau indeks prestasi kumulatif seorang mahasiswa rendah, maka pada sistem 2 bisa saja hanya menempuh perjalanan SKS sebesar 18.

4. Kemudahan dalam Melakukan Perpindahan Minat

Kehadiran sistem SKS juga memungkinkan para mahasiswanya melakukan perpindahan dari program pendidikan satu ke lainnya. Akan tetapi proses transfer ini tidak akan mempengaruhi kredit semester yang sudah berlangsung.

Dengan kata lain apabila total jumlah SKS sudah terkumpul sebanyak 32 dan di program baru mahasiswa harus menyelesaikan total sks 132, maka tinggal melanjunya saja. Tentunya hal ini sangat menguntungkan untuk peserta didik.

5. Penggunaan Sarana Pendidikan Lebih Efisien

Karakteristik dari sistem SKS selanjutnya adalah mengoptimalkan sarana pendidikan sehingga kebutuhan belajar dan mengajar selaras dengan sistemnya. Hal ini bisa terjadi karena mahasiswa memanfaatkan SKS secara baik.

Memilih mata kuliah yang benar benar ingin dan bisa dia jalani memudahkan proses pembelajaran. Minat dan hobi seseorang tentu berbeda beda, memberikan materi kepada seseorang yang sangat tertarik pada materi tersebut tentunya akan lebih mudah dan gampang menyerapnya.

Baca juga : 10 Rekomendasi Buku Binder Kuliah Cocok untuk Mahasiswa Baru

6. Sistem Pembelajaran Lebih Terjamin

Karakteristik lainnya adalah Sistem pembelajaran berjalan lebih terstruktur dan terorganisir. Secara eksplisit, mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran ini akan mendapatkan kepastian penyelesaian program semesteran sejak awal.

Peserta didik menentukan sendiri beban belajar dan memilih materi pembelajaran di setiap semesternya. Tentunya hal ini dapat memberikan efektifitas waktu penyelesaian studi bagi mahasiswa, apalagi punya nilai akademik yang bagus.

 

7. Pengaturan Strategi Belajar Lebih Efisien

Umumnya beberapa Universitas memberikan waktu belajar untuk satu mata kuliah berbeda beda. Peserta didik sendiri dapat menentukan sendiri jam masuk tersebut sehingga proses strategi belajar lebih efisien dan fleksibel.

Umumnya pengaturan dan penetapan jadwal pelajaran ini mahasiswa pilih ketika melakukan proses pengisian KRS atau kartu rencana studi. Penjadwalan kegiatan pembelajaran menjadi elemen penting dalam mengoptimalkan penyampaian materinya.

 

Perbedaan Jumlah Bobot SKS

Mungkin beberapa orang atau calon mahasiswa bertanya tanya tentang bedanya antara bobot sks 2, 3, sampai dengan 6. Sebenarnya perbedaan ini terletak pada waktu berlangsungnya pembelajaran. Durasi pemberian materi ini akan jadi pembeda dari bobot SKS.

Semakin tinggi SKS dari mata kuliah tersebut, maka proses pembelajaran atau pertemuan perkuliahannya makin panjang dan lama. Untuk hitungan nya 1 SKS berarti 50 menit, dengan kata lain 3 SKS bermakna sebagai pembelajaran 150 menit.

Contohnya, apabila Anda mengambil mata kuliah manajemen keuangan dengan 3 SKS di hari senin, maka proses pembelajaran berlangsung selama 150 menit. Kemudian di hari yang sama ada perkuliahan manajemen operasional 3 SKS, total telah mengikuti 300 menit dalam satu hari.

Perbedaan Jumlah Bobot SKS

 

Demikian informasi mengenai sistem kerja dan contoh SKS kuliah. Sebelum memasuki bangku perkuliahan penting untuk Anda mempelajari perihal SKS ini, di mana pengisian dan penentuan nilai akan berdampak pada proses pembelajarannya.

 

Posting Komentar untuk "Mengenal Cara Kerja dan Contoh SKS Kuliah"